Nasional – Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Lalu Hadrian Irfani mengungkapkan, naskah awal sejarah resmi akan dipublikasikan pada Juli mendatang. Penulisan oleh Kementrian Kebudayaan tersebut telah mencapai 70 persen.
Sebelumnya, Kementrian Kebudayaan merevisi naskah sejarah Indonesia dengan alasan menyelaraskan kembali pengetahuan sejarah dengan berbagai temuan baru.
Temuan tersebut ialah disertasi, tesis, maupun penelitian para sejarawan. Hasil penulisan ulang tersebut akan dibukukan secara resmi.
“Targetnya memang Juli akan uji publik, workshop, seminar, dan sebagainya,” tutur Lalu dalam tempo.co.
Lebih lanjut, Lalu menjelaskan, dalam uji publik tersebut masyarakat dapat menyampaikan hal-hal yang dianggap kurang atau kurang lengkap.
“Siapa tahu ada temuan-temuan, ada bukti baru yang memang perlu masuk,” ujarnya dalam tempo.co.
Setelah masa reses selesai, parlemen akan segera rapat kerja dengan Menteri Kebudayaan untuk menanggapi gejolak kritik dari berbagai pihak.
(mlt)
