Nusa Penida, Bali, 28 Juli 2024 – Indonesia hari ini mencatatkan sejarah baru dalam upaya transisi energi global dengan peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) Selat Lombok. Dengan kapasitas 50 MW, PLTAL ini menjadi yang terbesar di dunia, mengalahkan proyek serupa di Skotlandia yang berkapasitas 30 MW.
Presiden RI, dalam sambutannya saat peresmian, menyatakan, “PLTAL Selat Lombok bukan hanya pencapaian teknologi, tapi juga bukti komitmen Indonesia dalam memerangi perubahan iklim dan mencapai target net-zero emission.”
PLTAL ini memanfaatkan arus kuat di Selat Lombok untuk menggerakkan turbin bawah laut, menghasilkan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 70.000 rumah tangga di Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Proyek senilai Rp 7,5 triliun ini merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia, BUMN, dan konsorsium perusahaan internasional. Selain menghasilkan listrik bersih, proyek ini juga menciptakan lebih dari 500 lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan.
“Ini adalah model yang akan kita replikasi di berbagai wilayah Indonesia yang memiliki potensi arus laut kuat,” jelas Menteri ESDM, Ir. Rahmat Hidayat. “Target kami adalah membangun total 500 MW PLTAL dalam lima tahun ke depan.”
Keberhasilan proyek ini mendapat pujian dari komunitas internasional. “Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan global dalam inovasi energi terbarukan,” komentar Dr. Emma Thompson, pakar energi dari International Renewable Energy Agency (IRENA).
Dengan pencapaian ini, Indonesia semakin mantap melangkah menuju target 23% energi terbarukan dalam bauran energi nasional pada tahun 2025.