Samarinda – Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Anhar, menyoroti kualitas pembangunan gedung baru SD 001 Samarinda Ilir yang dinilai jauh dari standar. Ia bahkan secara tegas meminta agar kontraktor pelaksana proyek senilai Rp4 miliar lebih itu diblacklist karena hasil pengerjaannya dianggap asal-asalan.
Dari hasil tinjuan Komisi I, ditemukan sejumlah persoalan pada bangunan, mulai dari pemasangan lampu yang tidak rapi, kebocoran air, hingga kualitas kusen dan pintu yang buruk.
“Saya minta kontraktornya di-blacklist. Itu pembangunannya salah-salah, tidak profesional. Pemasangan lampunya asal, air masuk, kusennya juga tidak layak. Harusnya pakai bahan yang bagus,” tegas Anhar, Selasa (21/10/2025).
Ia menilai, dengan anggaran yang cukup besar, seharusnya proyek tersebut bisa menghasilkan bangunan yang kokoh dan berkualitas. Namun, yang terlihat justru banyak bagian tidak sesuai standar konstruksi.
“Kalau saya kasih nilai, paling hanya 5,6. Tidak mencapai enam. Kalau di kampus, nilainya E harus mengulang,” ujarnya.
Anhar meminta Dinas Pendidikan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) lebih ketat mengawasi setiap pelaksanaan proyek, serta memberi sanksi kepada kontraktor yang bekerja tidak sesuai standar.
“Harus ada tindakan tegas supaya ke depan tidak terulang lagi. Kalau hasilnya begini terus, uang rakyat yang dikorbankan,” tutupnya.(adv)
Adv DPRD Samarinda





