BALIKPAPAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan merilis bahwa pasang laut Kalimantan Timur (Kaltim) turun menjadi 2,7 meter. Angka ini menurun dari sepuluh hari sebelumnya yang mencapai 2,9 meter.
Koordinator Bidang Data Informasi BMKG Stasiun Balikpapan Diyan Novrida mengatakan, pasang surut air laut dapat dipengaruhi posisi bulan. Tidak adanya bulan purnama pada 21-30 November turut menjadi pengaruh.
“Pasang laut yang terjadi di periode 21-30 November ini tidak ada bulan purnama, sehingga lebih rendah ketimbang periode kemarin,” ujarnya pada Antara Kaltim.
Diyan mengingatkan warga Balikpapan untuk waspada terhadap dampak laut setinggi 2,7 meter, sebab dapat mengganggu sejumlah aktivitas warga dan menyebabkan dampak lainnya.
Aktivitas bongkar muat, misalnya, dapat terganggu akibat pasang air laut. Selain itu, air yang masuk ke pemukiman warga yang tinggal di pesisir juga menjadi salah satu dampak yang dirasakan.
Lebih lanjut, mengutip dari Antara Kaltim, diperkirakan perairan muara SUngai Berau memiliki pasang air setinggi 2,6 meter pada 30 November dan Sungai Mahakam dengan nilai yang sama pada 30 November.
(mlt)