Samarinda – Maraknya aksi kriminal di Samarinda baru-baru ini menjadi perhatian Komisi IV DPRD Kota Samarinda. Wakil Ketua Komisi IV, Sri Puji Astuti, menilai banyak pelaku masih remaja, sehingga persoalannya tak cukup diselesaikan hanya dengan penegakan hukum.
“Ini bukan cuma soal hukum, tapi juga soal perhatian sosial dan pendidikan karakter yang makin longgar,” ujar Puji.
Ia menambahkan, pembangunan kota selama ini cenderung fokus pada fisik, sementara ruang bagi anak muda untuk kegiatan positif masih minim. Keluarga dan sekolah juga disebutnya belum maksimal mengawasi remaja.
“Sekolah sekarang lebih banyak kejar akademik, sementara pendidikan karakter makin menipis. Orang tua pun banyak yang sibuk bekerja, jadi ruang pengawasan makin sempit,” jelasnya.
Sri Puji menekankan, keamanan kota akan lebih terjaga jika ketahanan sosial masyarakat diperkuat melalui pembinaan di lingkungan, keluarga, dan sekolah. “Kalau lingkungan sosialnya sehat, keluarga dan sekolah berfungsi, kriminalitas pasti turun. Jadi yang harus dibenahi bukan cuma pelaku, tapi juga akar masalahnya,” pungkasnya.
Adv DPRD Samarinda





