Samarinda – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menjadi pembicara dalam acara “Next Gen Leaders” di Gedung Rektorat Universitas Mulawarman pada Selasa (17/6/2025).
Andi Flores Noya sebagai moderator membuka diskusi dengan memaparkan ketimpangan di Indonesia. Merujuk pada data Badan Pusat Statistik, kata Andi, masyrakat miskin di Indonesia mencapai angka 24 juta jiwa.
“Dari total penduduk sekitar 250 juta, berarti mencapai 68 persen.”
Di samping itu, ia menjelaskan kondisi lapangan kerja yang kian menyempit. Belum lagi perkembangan teknologi yang menyebabkan disrupsi, sehingga gelombang pemutusan hubungan kerja di sejumlah daerah.
“Jadi bagaimana anak muda mesti menghadapi tantangan disrupsi teknologi ini?” tanya Andi.
Menanggapi hal tersebut, Stella menjawab dengan penjelasan bahwa kemampuan pengambilan keputusan menjadi modal seseorang diterima kerja.
“Kecerdasan artifisial itu tidak punya kemampuan untuk mengambil keputusan,” kata Stella.
Ia juga menyebut pendidikan berbasis riset merupakan cara untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan. Tridarma perguruan tinggi, kata Stella, seharusnya berbasis riset.
Mendukung hal tersebut, Stella menyebut pemerintah telah mendukung melalui program dan anggaran dosen serta mahasiswa memperoleh riset.
“Tahun ini untuk dana riset kami tingkatkan dua kali lipat dari sebelumnya.”
Berita ini dilansir dari kaltimkece.id
(mlt)