Samarinda – Lonjakan kasus influenza di Malaysia menjadi alarm bagi masyarakat di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda. DPRD Samarinda menilai tren ini sebagai peringatan dini untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat sistem imun masyarakat.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, mengingatkan bahwa perubahan iklim ekstrem menjadi salah satu pemicu utama penyebaran penyakit menular, termasuk influenza.
“Virus-virus baru maupun lama bisa kembali aktif karena adanya perubahan iklim ekstrem secara global itu. Karenanya, masyarakat harus lebih waspada dan memperhatikan kesehatan lingkungan,” ujar Sri Puji, Kamis (30/10/2025).
Menurutnya, fluktuasi suhu, curah hujan tinggi, dan kelembapan udara yang tidak stabil dapat menurunkan daya tahan tubuh dan membuka peluang bagi virus untuk mudah menular.
“Bisa jadi, lingkungan kita sebelumnya masih dalam kondisi sehat, namun dengan perubahan cuaca yang drastis, daya tahan tubuh manusia juga bisa menurun. Ini membuka peluang bagi virus untuk mudah menular,” tambahnya.
Sri Puji juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam mencegah penyebaran penyakit. Ia mendorong Dinas Kesehatan Samarinda untuk meningkatkan pemantauan penyakit berbasis iklim dan memperkuat edukasi kesehatan masyarakat.
“Pemerintah daerah perlu mengintensifkan sosialisasi mengenai bahaya influenza dan cara pencegahannya. Termasuk mengingatkan masyarakat untuk menjaga pola makan, cukup istirahat, dan rutin berolahraga agar daya tahan tubuh tetap kuat,” ujarnya.
Ia mengingatkan warga agar tidak menganggap remeh gejala flu biasa dan berharap kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan dapat mencegah potensi wabah di Samarinda, terlebih di tengah perubahan iklim global yang semakin ekstrem.
“Kunci utamanya adalah menjaga daya tahan tubuh dan menciptakan lingkungan yang sehat. Jika ada gejala demam tinggi, batuk, atau pilek yang tidak kunjung membaik, segera periksa ke fasilitas kesehatan. Jangan menunggu parah,” tutupnya.
Adv DPRD Samarinda
