Samarinda – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Helmi Abdullah, menyoroti fenomena banyaknya penduduk berKTP luar daerah yang tinggal dan bekerja di Samarinda, terutama di sektor perdagangan dan tambang.
Kondisi tersebut dinilai berdampak pada penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta keterwakilan politik di DPRD.
“KTP di Samarinda banyak dari luar, terutama yang bekerja di tambang. Nah, saya baru tahu juga ternyata dari pedagang daeng ada juga yang berKTP luar,” ungkap Helmi Abdullah, Rabu (29/10/2025).
Politisi tersebut menjelaskan, keberadaan warga ber-KTP luar daerah membuat PAD Kota Samarinda tidak maksimal. “Nah, jadi ini yang juga membuat PAD Kota Samarinda itu tidak maksimal,” jelasnya.
Selain itu, Helmi menyoroti dampaknya terhadap representasi DPRD. Menurutnya, jika jumlah penduduk Samarinda melewati satu juta jiwa, jumlah anggota DPRD seharusnya bertambah hingga 50 orang.
“Kita gak bisa nambah sekarang karena jumlah penduduknya masih tetap di angka 800 ribu,” tutupnya.
Adv DPRD Samarinda
